TUBUH, JIWA & ROH YANG HIDUP
Kebaktian
Utama Minggu di Jemaat Gunung Sinai Naikolan (JGSN) pada Minggu, 5 Januari 2014
dipimpin oleh Pdt. Yandi Manobe S.Th. (Majelis
Sinode GMIT-PI/PD). Kebaktian berlangsung dengan menggunakan
Liturgi Kebaktian Utama Minggu Model 2 dengan nyanyian-nyanyian jemaat yang
terambil dari himpunan Kidung Jemaat:
Buka: KJ 242:1, 2;
Nats Pembimbing: KJ 138:1, 3;
Persembahan: KJ 297 + KJ 302:1;
Pengutusan: KJ 140:1, 4).
Majelis
yang bertugas adalah majelis Rayon 5 JGSN. Organis dan Kantoria yang bertugas:
Pietro T. M. Netti dan Schola Cantorum Gunung Sinai (Mimi dkk).
Pembacaan
Firman Tuhan terambil dari kitab Perjanjian Lama, Kejadian 1:26 (Berfirmanlah Allah:
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa
atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas
seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”)
Di
awal khotbahnya, Pdt. Yandi Manobe S.Th. membuat pernyataan dan pertanyaan retoris
sebagai berikut: “Kalau manusia mati (meninggal, admin), terdapat dua
kemungkinan; masuk surga atau masuk neraka. Tapi kalau ayam mati, kemana?”
Dalam
hal mati saja, manusia sudah berbeda dengan ayam. Manusia memang berbeda dengan
ayam. Perbedaannya adalah:
1.
Dalam hidupnya
ayam tidak mempunyai pengharapan, manusia berpengharapan.
2.
Dari semua
penciptaan, Tuhan hanya berfirman, maka jadilah, sedangkan pada manusia ada
proses analisa: “Baiklah Kita
menjadikan………”
3.
Ayam hanya
memiliki satu kehidupan, manusia diberikan tiga kehidupan:
·
Tubuh yang
hidup,
·
Jiwa yang
hidup, dan
·
Roh yang
hidup.
Sebagaimana manusia, ayam
juga memiliki tubuh yang hidup, yakni
mempunyai fisik yang bisa berkembang dari waktu ke waktu (kecil menjadi besar,
muda menjadi tua, ada pertumbuhan sel-sel tubuh dan pertumbuhan anggota tubuh, dll).
Tubuh yang hidup adalah satu-satunya persamaan ayam dengan manusia.
Sedangkan manusia masih lagi
diberikan oleh TUHAN Jiwa yang hidup dan Roh yang hidup, yang tidak dimiliki
oleh ayam. Memiliki Jiwa yang hidup artinya memiliki keselarasan/keseimbangan
antara hati dan pikiran. Dan memiliki Roh yang hidup artinya selalu ingin
mencari TUHAN, dan menjaga hubungan dengan TUHAN.
Manusia yang tetap
menjaga hubungan dengan TUHAN akan tetap hidup (Roh yang hidup, admin) walaupun
ia sudah mati. Sedangkan manusia yang putus hubungan dengan TUHAN walaupun
masih hidup tetapi sesungguhnya ia sudah mati (Roh yang mati, admin).
Di samping itu, Manusia
juga memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk yang lain:
·
Manusia diberi
gambar dan rupa Allah; manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah.
·
Manusia diberi
kepercayaan untuk menguasai dan menaklukkan bumi.
·
Otoritas Tuhan
diberikan kepada manusia.
Dari kelebihan-kelebihan
di atas, manusia adalah ciptaan yang luar biasa. Manusia adalah representasi
gambaran Allah. Allah tidak pernah gagal menciptakan manusia dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Semua diciptakan sesuai rancangan-Nya. Manusia telah dipercayai
dan diberi tanggung jawab untuk mengatur dan mengelola semua ciptaan di muka
bumi. Bahkan iblis sekalipun takluk di hadapan manusia, karena kuasa Tuhan ada
di dalam diri manusia.
Namun manusia sebagai
ciptaan yang luar biasa itu akhirnya rusak. Rusak bukan karena buah itu, tapi karena manusia melangkahi
batas yang Tuhan telah tentukan.
Ketika manusia jatuh
dalam dosa maka Tubuh, Jiwa, dan Roh menjadi musnah. Manusia akan selalu diperhadapkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan Tubuh, Jiwa, dan Roh.
Jika kita mulai
mengidolakan anggota/bagian tubuh tertentu (contoh: bila kita terobsesi untuk
merubah warna kulit, meluruskan rambut, memancungkan hidung, dll), jika kita
mulai melecehkan suku-suku tertentu, dan jika kita mulai merasa bahwa diri
kita, kelompok kita, suku kita, dll, lebih baik dari yang lain berarti kita
sedang bermasalah dengan Tubuh kita.
Jika kita tidak bisa atau
tidak mau beradaptasi dengan orang lain, tidak mampu menerima perbedaan dan
merasa paling benar (intoleran, admin), senang melihat orang susah dan susah
melihat orang senang berarti kita sedang bermasalah dengan Jiwa kita. Dan jika
Roh kita yang bermasalah berarti kita langsung memutuskan hubungan dengan Tuhan
(semakin jauh tenggelam dalam dosa, admin).
Di akhir khotbahnya, Pdt.
Yandi Manobe, S.Th menegaskan bahwa Tubuh, Jiwa, dan Roh yang musnah tidak
dapat ditebus dengan ayam, sapi, atau persembahan/kolekte, dll. Kita harus
mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan segenap akal budi. [Admin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar